Dilansirdari Encyclopedia Britannica, orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk mandiri dan bertanggung jawab. Categories Tanya Jawab Post navigation Dalam teks negosiasi, bagian pemenuhan biasanya memberitahukan tentang barang atau permasalahan agar lawan interaksi menjadi lebih paham. Fase remaja tidak berlangsung satu atau dua tahun. Biasanya, fase ini berlangsung sedikitnya 10 tahun bahkan sampai belasan tahun. Setiap individu yang memasuki masa remaja akan melewati beberapa tahap. Misalnya, mulai pubertas sampai menuju dewasa. Sebelum menelisik lebih jauh mengenai periode remaja. Alangkah lebih baik, Grameds memahami terlebih dahulu hakikat remaja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, remaja dimaknai sebagai mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin; muda; pemuda. Adapun Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia yang mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil risiko dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau petualangan. Sementara itu, menurut World Health Organization WHO, remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja juga disebut sebagai adolescence. Menurut Hurlock, istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin, yakni adolescene yang memiliki kata benda adolescentia yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Orang-orang di zaman purbakala mlihat masa puber dan masa remaja tidak memiliki perbedaan dengan periode-periode lain dalam kehidupan manusia. Mereka dianggap telah dewasa ketika mampu melakukan reproduksi. Saat ini, adolescence dimaknai lebih luas, yakni melingkupi kematangan mental, emosional, dan emosi. Hal ini selaras dengan pandangan Piaget, secara psikologis, remaja merupakan usia seorang individu yang berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia anak yang merasa tidak lagi di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat uang sama. Seminimal-minimalnya dalam masalah integrasi dengan masyarakat dewasa memiliki aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang unik dari cara berpikir remaja memberikan kemungkinan untuk mencapai integrase dalam hubungan sosial orang dewasa. Hal ini menjadi ciri khas yang menjadi rahasia umum pada periode remaja. Sementara itu, Jhon W. Santrock, masa remaja adolescence ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang berada di rentang usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa. Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga merumuskan pengertian remaja. Baginya, remaja merupakan perkembangan manusia yang ditandai dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada sekitar usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Dari beberapa pengerian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase atau masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, biasanya terjadi pada rentang usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa remaja, biasanya terjadi perkembangan baik fisik, psikologi, dan intelektual. Ia menjadi bagian masa perkembangan manusia. Klasifikasi Remaja1. Fase Remaja Awal2. Fase Remaja Pertengahan3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa MudaKarakteristik RemajaCiri-Ciri Remaja1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa DewasaKategori Ilmu BiologiMateri IPA Klasifikasi remaja dapat dilakukan beradasarkan fase atau tahapannya. Melansir dari laman berikut tiga klasifikasi remaja berdasarkan usianya. 1. Fase Remaja Awal Anak memasuki fase remaja ketika berumur 10 tahun. Rentang usia 10-13 tahun termasuk dalam fase remaja awal. Pada tahap ini, anak-anak mengalami tahap awal pubertas dan mulai tumbuh lebih cepat. Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang signifikan dan peningkatan dalam minat seksual. Tidak hanya itu, perubahan tubuh juga turut menjadi perhatian remaja. Misalnya mulai tumbuhnya rambut di bawah lengan dan di sekitar alat kelamin, perkembangnya payudara pada anak perempuan, dan pembesaran testis pada anak laki-laki. Anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki. Mereka lebih dulu satu atau dua tahun dibandingkan anak laki-laki. Bahkan, beberapa perubahan pada perempuan juga normal dialami sejak usia 8 tahun dan 9 tahun untuk laki-laki. Biasanya, remaja perempuan mulai menstruasi di usia 12 tahun atau rata-rata 2 sampai 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh. Perubahan-perubahan fisik dan pola pikir remaja membuat orang tua merasa cemas dan khawatir. Terutama jika tidak tahu mana yang normal dan mana yang tidak. Beberapa anak juga mungkin mempertanyakan identitas gendernya di masa remaja. Sementara itu, secara kognitif, remaja pada tahap ini telah mulai mengalami peningkatan minat intelektual. Mereka juga memiliki pemikiran yang konkrit. Sebagai contoh mulai mencari kebenaran mengenai suatu hal bisa hal baik atau buruk dari berbagai sumber. Tidak hanya itu, pada masa ini, remaja lebih memusatkan pemikiran pada diri sendiri yang akrab disebut dengan egosentrisme. Remaja tahap awal juga sering kali merasa penampilan diri dinilai oleh teman-temannya. Sehingga, berusaha semaksimal mungkin mengenakan pakaian yang pantas dan paling terkini. Hal ini, memberikan pengaruh pada mayoritas remaja menganggap bahwa semua penilaian dan pemikiran orang tentang dirinya menjadi penting diperhatikam. Pada fase remaja awal, biasanya terjadi peningkatan kebutuhan privasi. Remaja akan mulai mencari cara untuk mandiri dari keluarga. Tidak jarang, remaja juga memberikan batasan atau bereaksi keras jika orang tua terkesan terlalu mengekang atau mencampuri urusan pribadi. 2. Fase Remaja Pertengahan Remaja yang berusia 14-17 tahun termasuk dalam fase remaja pertengahan. Pada tubuh anak perempuan terjadi perubahan. seperti panggul, pinggang, dan bokong mulai membesar, menstruasi mulai teratur, bertambahnya produksi keringat, dan alat reproduksi yang berkembang. Sementara itu, pada anak laki-laki pertumbuhan mulai berjalan dengan cepat. Tubuh menjadi tinggi, berat badan bertambah, muncul jerawat, otot semakin besar, bahu dan dada semakin lebar, suara menjadi pecah, alat vital semakin besar, tumbuh kumin, jambang, dan sebagainya. Di usia ini, remaja mulai tertarik menjalin hubungan romantis. Mereka juga memiliki kemungkinan untuk mempertanyakan dan mengeksplorasi identitas seksual. Hal-hal tersebut berpotensi memberikan stres jika tidak mendapat dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas. Pada masa ini, pola pikir remaja didasarkan oleh logika, tetapi tidak jarang pula didorong oleh peasaan atau emosinya. Mereka telah mampu berpikir secara abstrak dan mempertimbangkan gambaran besar. Tetapi, dalam situasi tertentu, mereka masih kurang mampu menerapkannya ketika itu. Misalnya, pemikiran, β€œBesok ada ulangan biologi. Tapi, episode drama korea terbaru sudah keluar. Aku sudah paham materi itu, sepertinya tidak perlu mengulang membaca. Jadi, tak apalah mending nonton aja. Nilai bukan tolak ukur kesuksesan.” Mereka juga mulai tertarik menjalin hubungan romantis, seperti pacaran. Memiliki kecenderungan lebih suka atau lebih banyak waktu dihabiskan bersama teman. Tidak jarang mereka berselisih paham bahkan bertengkar dengan orang tua karena emosi belum stabil dan memiliki sifat sensitif. 3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa Muda Remaja di rentang usia 18-24 tahun termasuk dalam fase remaja akhir atau dewasa muda. Pada umumnya, memasuki fase remaja akhir, fisik telah berkembang dengan maksimal. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir jauh lebih matang daripada remaja menengah. Mereka juga lebih fokus untuk mewujudkan cita-cita yang direncanakan. Sekaligus mampu membuat keputusan berdasarkan harapan dan cita-cita. Misalnya, remaja akan melakukan hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan mereka seperti tugas sekolah, atau hal-hal yang mendukung terwujudnya cita-cita mereka. Dalam hubungan persahabatan, percintaan, dan keluarga telah lebih stabil. Mereka telah mampu menentukan pilihan akan mendiskusikan suatu hal atau berbagi cerita ke orang yang dipercaya. Karakteristik Remaja Titisari dan Utami merumuskan beberapa karakteristik remaja sebagai berikut. Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks primer. Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan memperluas hubungan dengan teman sebaya. Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam ide abstrak. Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi hormone-hormon yang mengontrol emosi. Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini juga menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan sebagainya. Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan integritas diri remaja. Ciri-Ciri Remaja Fase remaja ini dapat dikenali dari beberapa ciri yang telah dirumuskan oleh Hurlock sebagai berikut. 1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan perkembangan yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, minat baru, dan niat. 2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan bukan juga seorang dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan atau ketidakjelasan dalam diri remaja. 3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap dan perilaku. Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama, tingginya intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Karena, biasanya, perubahan emosi terjadi lebih cepat selama awal masa remaja. Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Ketiga, perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola perilaku remaja. 4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh. Namun, ketika remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan untuk mengatasinya sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan bahwa penyelesaian atau jalan keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan cara yang telah direncanakan. 5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka mulai resah, gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri dilakukan dengan cara apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke komunitas, bertukar pikiran dengan orang lain, dan cara-cara lainnya. 6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan kepercayaan, dan sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang bertanggung jawab mengawasi dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut untuk mengambil tanggung jawab itu. Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak normal. 7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak tercapai. Mereka cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam pandangannya, diri sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan dari apa adanya mereka. Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya mimpi-mimpi atau cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi yang menjadi salah satu ciri dari fase awal masa remaja. 8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk menunjukkan bahwa dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan stereotipe yang telah melekat belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru sebagai manusia dewasa. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
MenghadapiAnak yang Memasuki Masa Puber. Diposting oleh masa puber on Kamis, 08 Desember 2011. Tugas paling sulit yang sering dihadapi oleh orang tua dalam membesarkan anak adalah pada saat anak berangkat dewasa ( usia remaja / belasan tahun ). Di satu sisi anak masih berada dalam dunia kanak-kanaknya tetapi di sisi lainnya ia mulai masuk ke

– Manusia mengalami berabagai masa perkembangan dalam hidupnya, salah satunya adalah perkembangan remaja. Ada definisi, ciri-ciri, dan tugas perkembangan remaja? Berikut adalah penjelasannya! Definisi perkembangan remaja Menurut John W. Santrock dalam buku Life-span Development Perkembangan Masa Hidup 2001, remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologi, kognitif, dan sosial remaja awal dimulai pada usia 12 hingga 15 tahun dan diakhiri pada masa remaja akhir di usia 18 hingga 21 tahun. Pada perkembangan remaja, seseorang tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Namun, belum memiliki kematangan seorang dewasa. Baca juga Masa Lanjut usia Pengertian dan Ciri-cirinyaPada masa remaja, kematangan seksual seseorang mulai berkembang hingga benar-benar matang. Perubahan fisik, intelektual, dan juga emosi dalam masa ini merupakan persiapan seseorang untuk masuk ke dalam masa dewasa. Ciri-ciri perkembangan remaja Mengalami tanda seksual sekunder hingga kematangan reproduksi. Mengalami perubahan fisik dan perilaku sesuai dengan jenis kelamin. Mulai merasakan, mengendalikan, dan juga mengarahkan dorongan seksual. Perubahan nilai yang dianggap penting dan tidak penting. Kerap berpikiran abstrak, namun dapat kembali berpikiran konkret ketika berada di bawah tekanan. Mengalami perkambangan otak akan keterampilan sosial dan juga pemecahan masalah. Memiliki keinginan untuk mandiri dan merasakan kebebasan. Memiliki keinginan untuk mencoba hal baru dan cenderung lebih mengambil risiko. Perubahan emosional atau mood yang berlangsung dengan cepat. Mulai mengalami kegelisahan dalam hidupnya. Mulai merasakan kekurangan diri, namun belajar untuk menerimanya. Mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih kuat. Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil memberikan pengaruh pada masa depan. Baca juga Perbedaan Masa Sebelum dan Sesudah Pubertas pada Laki-laki Tugas perkembangan remaja Ketika memasuki masa remaja, muncul tugas perkembangan remaja. Tugas tersebut harus dituntaskan agar remaja smerasakan kebahagiaan, kesuksesan, penerimaan di masyarakat, dan kesiapan untuk memasuki tahap perkembangan selanjutnya. Menurut E. B. Hurlock dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan Edisi 5 2001, tugas perkembangan remaja adalah Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita. Mencapai peran sosial baik sebagai pria maupun wanita. Menerima keadaan fisiknya dan dapat menggunakan tubuhnya secara efektif. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua. Mempersiapkan karier ekonomi. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. Memperoleh peringkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

DelimaRosalia, Thursday, 30 Sep 2021. Sangat benar ketika kita sudah memasuki masa remaja kita mulai-mulai mencari jati diri kita sendiri untuk kedepannya seperti apa dan sebagai seorang remaja harus memiliki pemikiran yang kritis dengan adanya berpikir kritis ini kita dapat membedakan mana hal yang dapat merubah kita kearah yang positif atau malah sebaliknya ke arah yang negatif,Terimakasih itu perkembangan kognitif pada remaja Ini didasarkan terutama pada kemampuan untuk berpikir, bernalar dan membuat keputusan. Anak-anak mulai mempelajari semua keterampilan ini sejak mereka dilahirkan; tetapi sudah di masa remaja, prosesnya menjadi jauh lebih kompleks, berdasarkan perubahan yang terjadi sebelumnya..Remaja harus belajar menggunakan keterampilan konkret untuk mengembangkan keterampilan seperti pemikiran kritis atau pengambilan keputusan. Orang muda berusia antara 12 dan 18 tahun harus dapat mengambil apa yang telah mereka pelajari selama masa kecil mereka dan menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata. Di sisi lain, selama tahap kehidupan ini, remaja juga belajar bernalar dengan cara yang lebih kompleks, memahami fenomena seperti hubungan antara sebab dan akibat, dan mendapatkan tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri..Semua perubahan ini terjadi karena jumlah faktor yang berbeda. Di satu sisi, otak remaja cukup berkembang sehingga mereka dapat memahami semua konsep dan realitas ini. Di sisi lain, keadaan kehidupan mereka mulai berubah dan semakin mirip dengan orang Penampilan operasi Imajinasi dan Menanyakan otoritas2 perubahan kognitif3 Masa remaja Rata-rata Remaja akhir4 ReferensiFiturPenampilan operasi formalMenurut penelitian yang dilakukan oleh Jean Piaget pada berbagai tahap perkembangan kognitif, anak-anak di bawah 12 tahun hanya mampu berpikir dalam situasi tertentu. Logika mereka didasarkan pada sini dan sekarang, dan misalnya mereka memiliki banyak kesulitan untuk memikirkan konsep-konsep utama yang terjadi selama perkembangan kognitif pada masa remaja adalah bahwa sejak usia 12 tahun, orang mulai dapat berpikir secara abstrak. Ini berarti, misalnya, bahwa kaum muda dapat memahami subjek ilmiah, merefleksikan topik-topik spiritual atau mengajukan berbagai pertanyaan. Selain itu, kemampuan berpikir secara abstrak membantu remaja mempertanyakan segala sesuatu yang mereka anggap remeh tentang dunia. Oleh karena itu, pada periode ini sering kali ada perubahan kepercayaan dan sikap penting, yang mengarahkan banyak orang muda untuk mencoba menemukan gaya hidup yang sesuai dengan kepribadian mereka..Perubahan lain yang dibawa oleh karakteristik pemikiran remaja ini adalah bahwa kaum muda menyadari bahwa seringkali tidak ada interpretasi tunggal untuk sebuah fenomena. Karena itu, pada tahap ini mereka mulai bertanya pada diri sendiri tentang apa yang mengelilingi pemikiran abstrak juga memungkinkan mereka untuk berpikir tentang masa depan, mampu memahami untuk pertama kalinya konsekuensi dari tindakan mereka, merencanakan dan menetapkan tujuan..EgosentrismePerubahan lain yang paling penting yang disebabkan oleh perkembangan kognitif pada remaja adalah munculnya egosentrisitas dan narsisme tertentu yang sepenuhnya mengubah pandangan dunia kaum muda..Egosentrisitas ini memanifestasikan dirinya dalam dua cara. Di satu sisi, anak muda dari zaman ini sering merasa bahwa "tidak ada yang mengerti mereka", melihat diri mereka sebagai unik dan sama sekali berbeda dari yang lain. Ini biasanya mengarah pada semua jenis konflik interpersonal, terutama dengan tokoh-tokoh otoritas seperti orang tua dan sisi lain, remaja juga mulai sangat khawatir tentang penampilan mereka, sesuatu yang selama masa kanak-kanak tidak begitu ditandai. Setiap ketidaksempurnaan kecil dipandang sebagai sesuatu yang mengerikan, dan sering disebut "efek fokus" menderita kepercayaan bahwa orang lain terus-menerus memeriksa kita untuk mengkritik dan perencanaanKita telah melihat bahwa, selama masa remaja, orang tersebut dapat pertama kali dalam hidupnya untuk memikirkan hal-hal yang tidak ada dalam "di sini dan sekarang". Salah satu perubahan terpenting yang dibawa oleh keterampilan baru ini adalah bahwa kaum muda yang berusia di atas 12 tahun dapat mulai mempertimbangkan masa depan dan kemungkinan-kemungkinannya..Karena itu, selama tahap ini untuk pertama kalinya orang mulai berpikir tentang apa yang ingin mereka capai, tujuan mereka, dan pencapaian yang ingin mereka capai. Selain itu, remaja juga berusaha menemukan identitas mereka sendiri, sesuatu yang hingga kini tidak pernah membuat mereka otoritasAkhirnya, selama masa remaja, kaum muda dapat berhenti dan berpikir tentang berbagai aspek kehidupan mereka untuk pertama kalinya. Karena itu, sangat umum bahwa mereka juga mulai mempertanyakan apakah apa yang dikatakan orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya benar atau perlu, atau apakah mereka benar-benar pantas dihargai..Perubahan kognitif ini adalah dasar dari banyak konflik yang terjadi antara sebagian besar remaja dan orang dewasa di sekitar mereka. Selama tahap ini, orang-orang muda mulai menemukan nilai-nilai mereka sendiri, menghasilkan ide-ide idealis tentang dunia, dan membandingkan semua informasi yang mereka terima dengan aspek-aspek ini..Beberapa ahli percaya bahwa pertanyaan otoritas ini juga terkait dengan pencarian remaja untuk tempatnya di dunia. Selama masa kanak-kanak, satu-satunya peran kita adalah tumbuh dan membiarkan diri kita dirawat oleh orang tua kita. Sebaliknya, pada masa remaja seseorang mulai benar-benar menempa identitas kognitif Perubahan kognitif utama yang terjadi pada remaja adalah munculnya pemikiran abstrak atau hipotetis. Sebelum memasuki tahap operasi formal, anak-anak tidak dapat menalar tentang apa yang belum pernah mereka lihat atau tidak miliki di depan mereka.. Jadi, sebelum tahap ini seorang anak tidak akan dapat merefleksikan konsep-konsep abstrak seperti keadilan, cinta atau perang; Saya hanya bisa memahaminya secara parsial berdasarkan pengalaman mereka. Pada tahap operasi formal, untuk pertama kalinya kemampuan berpikir secara hipotetis juga berarti bahwa sejak sekitar dua belas tahun, kaum muda dapat mulai memahami mata pelajaran yang lebih kompleks, seperti yang ilmiah. Oleh karena itu, pada tahap ini mereka mulai mempelajari fisika, kimia, dan mata pelajaran yang lebih kompleks dalam semua ini, pada masa remaja seseorang juga memperoleh kemampuan untuk berpikir logis tentang kemungkinan hipotetis. Ini memunculkan pemikiran hipotetis-deduktif, yang memungkinkan untuk membuat prediksi tentang dunia dan memahami hubungan sebab secara tradisional dianggap bahwa remaja adalah periode tunggal dalam fase perkembangan kognitif, beberapa peneliti baru-baru ini percaya bahwa lebih bermanfaat untuk membagi tahap ini menjadi beberapa bagian..Masa remaja awal Selama masa remaja awal, pekerjaan utama kaum muda adalah menemukan kepribadian mereka yang sebenarnya dan apa yang benar-benar menarik minat mereka. Sampai saat itu, sebagian besar keputusan telah dibuat oleh orang tuanya, seringkali tanpa anak memiliki pendapat yang benar tentang hal itu..Ketika remaja dimulai, dinamika ini berubah. Kaum muda dapat, untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, mulai membuat beberapa keputusan kecil dan menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai.. Seringkali keputusan dalam tahap ini sangat sederhana, seperti memilih potongan rambut itu sendiri atau dengan teman sekelas yang membentuk pada tahap ini, orang-orang muda mulai mempertanyakan otoritas, menemukan bahwa beberapa selera atau ide mereka bertentangan dengan yang telah dipaksakan sampai saat itu. Namun, selama masa remaja awal konflik biasanya tidak terlalu rata-rata Masa remaja menengah bisa menjadi masa yang sulit bagi orang muda dan orang dewasa yang harus merawat mereka. Pada titik ini, keterampilan kognitif yang diperoleh pada tahap pertama mulai benar-benar berkembang, dan remaja mampu berpikir lebih kompleks dan khawatir tentang masalah masa depan dan abstrak..Perhatian utama yang muncul selama masa remaja pertengahan adalah bagaimana orang muda itu cocok dengan dunia. Pada saat-saat ini, pertanyaan-pertanyaan yang akan memiliki kepentingan besar dalam kehidupan individu mulai muncul, dan merefleksikan topik-topik seperti karier apa yang harus dikejar, ide-ide politik yang dipegang, atau kode etik apa yang harus ini tidak cukup, pada masa remaja pertengahan mereka juga mulai mengajukan pertanyaan tentang topik-topik seperti seksualitas mereka sendiri, hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa, dan masa depan orang tersebut. Jika salah satu dari masalah ini bertentangan dengan apa yang telah dipelajari anak muda sejauh ini, segala macam masalah dapat akhirSelama tahun-tahun terakhir masa remaja, akhir masa remaja, kaum muda meninggalkan sebagian dari egosentrisitas mereka untuk menyelesaikan banyak masalah terpenting saat ini. Itulah sebabnya fokusnya adalah pada masalah yang lebih global dan praktis, seperti apa yang akan dipelajari, universitas apa yang akan dituju, atau kehidupan seperti apa yang ingin mereka itu, remaja yang berada dalam tahap ini cenderung lebih fleksibel dalam pemikiran mereka daripada yang sebelumnya, dan karena itu mereka dapat memahami pendapat yang berbeda dari pendapat mereka sendiri. Pada saat ini, konflik dengan otoritas cenderung berkurang, karena anak muda merasa lebih aman dengan ide-idenya kognitif pada remaja" di Love to Know. Diperoleh 20 Maret 2019 dari Love to Know remaja" di Anak Sehat. Diperoleh pada 20 Maret 2019 dari Healthy Children tahapan pengembangan" di Web MD. Diperoleh pada 20 Maret 2019 dari Web MD Kognitif pada Masa Remaja" di University of Rochester Medical Center. Diperoleh 20 Maret 2019 dari University of Rochester Medical Center kognitif pada masa remaja" di You are Mom. Diperoleh pada 20 Maret 2019 dari Eres Mama Putraatau putri kita akan mencari pasangan pertama mereka, itu adalah sesuatu yang normal dan perlu 3. Cinta dan seks. Masa remaja tidak lebih dari perubahan hormonal yang dialami anak-anak sampai sekarang dan yang menentukan timbulnya hasrat seksual di dalamnya. Hubungan dan seks adalah sesuatu yang biasanya bukan topik pembicaraan biasa antara orang tua dan anak mereka, itulah sebabnya dia
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Remaja memiliki arti yang sangat luas mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik Hurlock, 2003. Begitu juga dikemukakan oleh Jhon W. Santrock 2002, masa remaja boyhood ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Menurut Hurlock 2003 masa remaja memiliki ciri – ciri tersendiri yang khas dan menonjol yang membedakan dengan fase sesudahnya. Masa remaja dikatakan sebagai periode yang sangat penting dikarenakan perkembangan fisik yang cepat dan peting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang juga menyesuaikan mental, pembentukan sikap, nilai dan minat baru. Masa remaja sebagai periode peralihan. Dimana status individu tidak jelas dan mendapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi anak-anak tetapi juga bukan orang dewasa. Masa remaja sering dianggap sebagai usia bermasalah. Setiap periode perkembangan pasti mempunyai masalah sendiri-sendir, namun pada masa remaja masalah yang terjadi sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik bagi remaja itu sendiri maupun orang lain. Masa remaja sebagai periode perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi selain perubahan fisik adalah perubahan minat dan pola perilaku. Hal-hal yang dianggap penting pada masa anak-anak, sekarang pada masa initidak penting lagi. Perubahan minat dan pola perilaku ini terjadi sangatlah cepat. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Dalam hal ini penyesuaian diri remaja dengan standart kelompok adalah jauh lebih penting. Hal ini ditunjukkan dalam hal berpakaian, bicara dan perilaku. Masa remaja sebagai usia yang tidak realistic. Remaja cenderung melihat dirinya sendiri, orang lain dan kehidupan sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagimana adanya. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Demi memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa kadang-kadang remaja melakukan perilaku yang mencerminkan orang dewasa dan tak jarang perilaku-perilaku tersebut adalah perilaku negatif contohnya merokok, minum minuman keras dan sebagainya. Masa remaja, oleh psikolog perkembangan lainnya Erik Erikson dalam Papalia 2008 menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara dinamika perkembangan kepribadian, seperti faktor fisik, psikologis, dan social individu dengan pembentukan kompetensi individu kelak ketika ia dewasa. Namun secara fakta masa remaja sebagai masa dimana individu mengalami tantangan terberat. Masa remaja sebagai periode kritis di mana terdapat banyak masalah. Remaja berada di masa transisi di mana krisis identitas sedang berlangsung yang harus dihadapi. Pada satu sisi para remaja sudah selesai melewati masa anak-anak namun disisi lain mereka dihadapkan pada tuntutan lingkungan untuk bagaimana berperan menjadi orang dewasa dan disaat yang bersamaan secara kematangan psikososial seorang remaja masih berada pada fase anak dan dewasa. Remaja yang mampu melewati masa transisi dari krisis identitas akan menjadi remaja yang penuh keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi. Ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai identitas diri nya adalah sebagai berikut Pertama mereka yang mampu memilih jenis pekerjaan sesui dengan kemampuan dan minatnya, kedua mampu mengambil nilai-nilai pola asuh dari orang tua, dan nilai-nilai dari lingkungan masyarakat kemudian dipakai sebagai nilai-nilai yang diyakini dalam kehidupannya, yang ketiga adalah perkembangan identitas seksual yang adekuat sesuai dengan tahapan usia kematangan psikologisnya. Menurut Ardiyanti 2017 untuk mengembangkan kemampuan mencapai identitas dan melampaui periode kritis maka diperlukan kemampuan-kemampuan sebagai berikut Pertama mampu menemukan pribadinya identitas diri Who Am I?, kedua mengetahui cita-citanya, sudah mengetahui profesi apa yang kelak akan ia geluti, ketiga mampu menunjukkan sikap konsisten untuk tetap fokus dan tidak mudah dipengaruhi lingkungan, keempat mempunyai norma-nornma kehidupan yang diyakini akan membantu mendapatkan cita-citanya, kelima bertanggung jawab menerima resiko yang ditimbulkan. Maka dari itu sedikit banyak kita sebagai orang tua harus mengetahui sampai dimana perkembangan anak-anak kita, jangan sampai pada masa terpenting ini terabaikan. Sebagai guru BK kita juga harus mengetahui sampai tahap mana perkembangan peserta didik kita. Faktor-faktor yang mendasari mereka melakukan mal adaptif yang kita anggap sebagai kenakalan. Yang sebenarnya terjadi adalah kenakalan yang mereka buat adalah imbas dari penyesuaian diri yang tidak terkontrol oleh orang dewasa. Bisa jadi kenakalan tersebut adalah upaya dari remaja untuk mencari perhatian agar mereka diarahkan dan mendapatkan kasih sayang. Setyowanti, Guru di SMK Northward 1 Pabelan Kab. Semarang
\n \n \n\norang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk
Mulaimerasakan kekurangan diri, namun belajar untuk menerimanya. Mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih kuat. Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil memberikan pengaruh pada masa depan. Baca juga: Perbedaan Masa Sebelum dan Sesudah Pubertas pada Laki-laki. Tugas perkembangan remaja. Ketika memasuki masa Perubahanyang dialami para remaja tersebut meliputi pemahaman tentang diri sendiri, pembentukan identitas diri, emosi mudah berubah, dan persiapan masa dewasa yang ditandai dengan mulai merasakan akan pentingnya sebuah pencapaian dan penempatan peran dalam lingkungan sosial. Pada umumnya remaja memiliki keingintahuan yang besar.
\n \n \n orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk
b Masa remaja pertengahan (15-18 tahun) Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru.Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self-directed).Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar .
  • 94xpe19od7.pages.dev/379
  • 94xpe19od7.pages.dev/357
  • 94xpe19od7.pages.dev/172
  • 94xpe19od7.pages.dev/1
  • 94xpe19od7.pages.dev/308
  • 94xpe19od7.pages.dev/260
  • 94xpe19od7.pages.dev/327
  • 94xpe19od7.pages.dev/191
  • 94xpe19od7.pages.dev/173
  • orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk